My Trip: Pertama dan mengesankan

Senin, 02 September 2013

My Trip: Pertama dan mengesankan



Libur Lebaran Tahun Ini sedikit mengesankan bagi ku karena aku melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk berwisata yaitu berwisata ke danau toba dengan Seorang Teman, danau  Toba adalah danau vulkanik terbesar di indonesia.

Perjalanan ini di lakukan pada lebaran ke 4  siang nya dengan menggunakan jasa Kereta api Jurusan Medan-pematang siantar,Jujur baru pertama kali juga aku naik kereta api . Tentu Naik Kereta Api pertama kali pada saat itu rasa nya bagaimana gitu hehehe.

4 jam Lebih di kereta api menuju pematang siantar berjalan dengan lancar dan tentu mengesankan karena baru pertama kali naik kereta api. Sesampai nya di pematang siantar kami berdua langsung mencari hotel dekat stasiun kereta api untuk menginap satu malam sebelum ke danau toba ke esokan hari nya.

 Setelah Hotel dapat dan bertransaksi dan sebagainya , aku dan teman ku ini bergegas mencari jajanan malam kota pematang siantar ini, siantar walk menjadi tempat jajanan malam kami yang tempat cukup ramai apalagi ada nobar bola pertandingan final piala community antara Manchester United melawan Wigan.
Nasi goreng,mie goreng ditambah segelas Teh hangat menjadi menu makan malam kami. Rasa dan cara penyajian nya sih tak ada yang berbeda dengan nasi goreng dan mie goreng di kota medan. Sebenarnya di awal kami ingin mencari mie pansit khas siantar tetapi tidak dapat iya jadinya makan yang ada saja.
Sehabis makan malam kami kembali mencari mie pansit khas siantar dengan jalan kaki akan tetapi tak kunjung dapat yang pada akhirnya agak jauh dari siantar walk ini terdapat kumpulan jajanan malam yang mata kami tertuju pada kerang rebus untuk disantap selanjutnya.

Kerang rebus menjadi penutup makan malam kami sebelum kami bergegas kembali ke hotel untuk istirahat yang sebelum nya kami ke indomaret mencari keperluan mandi dan sebelum tidur kami membagi uang untuk segala keperluan .

Sebagai catatan kami ke danau toba singgah ke siantar hanya dengan bermodal uang Rp.300.000. dengan Rp.300.000 sudah bisa ke kebun Teh Sidamanik tak jauh dari siantar dan dilanjutkan ke danau toba itu pun Uang Rp.300.000 masih ada uang kembaliannya sebesar Rp.20.000 .

Senin pagi dimana matahari belum menampakkan wujud kami sudah berjalan di jalanan kota pematang siantar untuk mencari mesjid buat solat subuh. Aneh memang entah siapa yang menggerakkan kaki untuk ke mesjid tapi yang pasti pada saat itu keinginan untuki beribadah sangat kuat.

Setelah Solat subuh kami kembali ke hotel untuk beres-beres melakukan persiapan melalukan perjalanan ke danau toba.  Selesai mandi dan beres-beres baju kotor ke dalam tas kami bergegas keluar dengan mengasih kunci kamar terlebih dahulu sama pihak penjaga hotel nya.

Sebelum Ke danau Toba kami berencana untuk pergi ke kebun teh sidamanik ,tempat perkebunan teh PTPN yang juga bisa dijadikan tempat wisata alternatif selain danau toba. Mencari tempat sarapan pagi dan sekalian nanya angkutan umum berapa yang jurusan ke kebun teh sidamanik menjadi kegiatan kami senin pagi itu.


Sarapan dekat pajak sambil menanyak angkutan umum jurusan kebun teh sidamanik sama warga sekitar pun kami lakukan. Nasi gurih + teh manis panas  menjadi menu sarapan pagi kami. Setelah sarapan kami berjalan menuju pangkalan angkutan umum jurusan kebun teh sidamanik yang sebelum nya kami singgah di grosir pajak di sekitar pangkalan angkutan umum untuk beli roti buat makan siang.

Angkutan umum bernama Rahayu Indah trayek kebun Teh sidamanik pun kami naikkan , dengan waktu 1 jam lebih lewat ditempuh ke kebun teh sidamanik dari pusat kota pematang siantar dengan ongkos 15 ribu buat 2 orang. Ahhh sungguh sejuk areal kebun teh sidamanik dengan di kelilingi oleh bukit-bukit . dalam hati pun terucap “oh sejuk dan indahnya alam ciptaan tuhan ini mudah-mudahan dikasih umur panjang untuk merasakan lagi keindahan ciptaan tuhan yaitu danau toba”. Di kebun teh sidamanik kami berdua foto-foto sambil belajar foto dengan beberapa teknik. 1 jam kami berada di kebun teh sidamanik, mau nya lama tapi dikejar waktu.





Kami kembali lagi ke siantar untuk melanjutkan perjalanan ke danau toba, dari kebun teh sidamanik ke siantar kami menggunakan angkutan umum kembali. Di dalam angkutan umum belum terpikir mau naik apa lagi ke danau toba karena sudah capek dan mengantuk. 30 menit perjalanan di tempuh dari kebun teh sidamanik ke siantar pertengahan . begitu keluar dari angkot langsung ada yang menawari naik bus ke danau toba . sebelumnya kami membayar ongkos Rp.15 ribu untuk 2 orang.

15 menit kurang lebih kami berdua disuruh menunggu di pangkalan bus Intra trayek danau toba, di bus kami makan roti yang di beli pagi nya. 4-5 potong roti habis dilahap yang menjadi menu makan siang kami. 45 menit dari siantar kami sudah di suguhi pemandangan danau toba dari kejauhan, aku begitu terpukau melihat pemandangan ini karena ini juga baru pertama sekali aku ke danau toba selama hidupku. Aku jadi bingung setelah turun dan bus mau kemana duluan sangkin udah gak bisa mikir karena ditutupi rasa kagum.

Bus Berhenti di pelabuhan ajibata kota prapat, setelah turun dari bus aku nampak sekali baru pertama kali ke danau toba dengan kelinglungan aku pada saat itu. Awal nya kami mau liat batu gantung terlebih dahulu namun warga situ bilang dari pelabuhan ajibata tidak melewati batu gantung tersebut harus dari pelabuhan tiga raja . maka kami ditawari ke Tomok yang merupakan tujuan wisata banyak orang ketika berkunjung ke danau toba.

Kami menggunakan ferry untuk melakukan penyeberangan dengan dikenakan biaya Rp.7000/orang. Kami pun bergegas ke belakang ferry untuk meliat pemandangan danau toba dengan indah dan mengabadikan nya dengan kamera . ketika bergegas ke belakang ferry terdapat di samping ferry beberapa anak-anak danau melakukan aksi menyelam merebutkan uang-uang logam yang dilempar oleh penumpang termasuk kami berdua yang melempar beberapa uang logam sisa kantong.

45 menit kami menikmati pemandangan danau toba dengan air-air yang terkadang muncrat ke wajah. Beberapa pemandangan pun ku abadikan melalui kamera ku. Dalam hati pun berucap “akhir nya aku bisa kesini, makasi ya allah sungguh indah ciptaan mu”. 






Sampai juga kami ke tomok,samosir . begitu turun dari ferry pun aku pribadi bingung mau kemana dan pada akhirnya teman ku punya ide untuk rental sepeda motor yang ada di sekitar situ. 50 ribu untuk 2 jam sepeda motor kami rentalkan. Tujuan pertama adalah meliat patung sigale-gale yang ada di tomok.setelah foto dan meliat foto sigale-gale kami jalan-jalan ka arah pangguruan yang tak sadar waktu sudah 2 jam akhirnya kami kembali lagi ke tomok untuk mengembalikan sepeda motor lalu pulang. Padahal ingin nya nginap tapi apa daya rutinitas di kota meda sudah menanti pasca lebaran.






Dari Tomok kami ke pelabuhan tiga raja dengan harapan melihat batu gantung dan sekalian pulang ke medan dengan menggunakan ferry biaya Rp.5.000/orang . Tapi sayang batu gantung tak dapat diliat, dari pelabuhan tiga raja kami menunggu angkot untuk jurusan ke terminal bus kota prapat dengan harapan masih ada bus jurusan kota medan namun apa daya nya bus tidak ada dan kami diturunkan di terminal bus kota prapat, ada KUPJ yang jurusan medan namun aku tak mau karena aku rasa KUPJ pengap dan susah untuk duduk.

Akhirnya ada yang menawarkan jasa taksi berupa mobil avanza untuk siantar dan lebih murah, kami putuskan untuk mengiyakan tawaran tersebut dengan biaya Rp.20.000/orang. Dengan waktu sekitar 1 jam kami sampai ke terminal bus kota pematang siantar. Turun dari mobil taksi tersebut kami mencari bus jurusan medan , ada bus intra menuju medan. Menunggu bus berangkat kami makan pop mie yang ada di kantin terminal bus tersebut. Berharap di bus dapat tidur dengan baik ternyata tidak terkabulkan kami malah duduk di samping supir karena kami penumpang uang masuk supir . dengan biaya Rp.28.000/ orang kami.
Sekitar 4 jam jarak tempuh pematang siantar-Kota medan yang ku lalui dengan lelah dan tidur-tidur ayam yang tak peduli lagi aku dengan tidur mendengkur ku. Sampai juga di terminal amplas kota medan dengan mata setengah mau tidur. Pukul sudah menunjukkan pukul 00:00 wib dan sudah sangat sepi dan tak ada angkutan umum trayek ke rumah ku, terpaksa naik becak dengan biara Rp.20.000 sampai dirumah dengan selamat capek dan berkesan.

Begini lah cerita perjalanan ku yang capek di perjalanan daripada menikmati wisata nya tapi hatu ku senang karena ini pertama kali dan sangat mengesankan. Nantikan cerita perjalanan ku yang lainnya.
Salam Travelling.

2 komentar :

  1. Wiiii, asyiknya jalan-jalannya. Pengen kesana tapi entah kapan bisanya :D

    BalasHapus